Senin, 03 Maret 2008

Maafkan saya yah selama empat bulan ini

Hari jumat tepatnya tanggal 22 ada yang aneh di badan saya khususnya ada yang bergerak-gerak di perut saya. Dan menurut saran teman saya lebih baik saya beli test pack saja. Karena saya kan perempuan yang bersuami dan lagi aktivitas suami isteri terus jalan jadi harus hati-hati jangan-jangan saya hamil (bahasa ini saya perhalus karena kalau denger bahasa langsung teman saya wow dah...hehehhehe).

Karena kesibukan saya mengurus persiapan pesta ulang tahun keponakan saya maka saya lupa untuk tes. Baru hari minggunya saya tes dan hasilnya Positif. wow......

Saya sangat surprise yang pastinya kaget banget. Tapi saya belum berani untuk ke dokter karena suami saya sedang dinas ke luar kota baru hari kamisnya datang ke Jakarta. Dan saya termasuk orang yang takut untuk ke dokter sendirian apalagi ini soal kehamilan.

Terus terang ini semua di luar rencana saya. Saya masih menginginkan mencurahkan kasih sayang dan materi saya untuk Hegel saja. Secara hegel masih sangat kecil dan dulu saya malah hanya menginginkan memiliki hegel seorang saja. Sehingga saya bisa fokus untuk membangun masa depannya. Tapi Allah mempunyai rencana lain. Dan saya tidak mungkin menolaknya. Karena rencana Allah adalah takdir yang harus saya terima dengan senang hati.

Hari kamis itu akhirnya saya ke dokter kandungan untuk memastikan saja. Karena kok sepertinya sudah ada detak di perut saya. Dan setelah dokter memeriksa. Kamu sudah empat bulan. Wow empat bulan. Selama empat bulan ini saya selalu meminum pil KB, minum obat warung untuk mengobati batuk saya, makan durian teman di kantor. Walaupun dokter bilang saya tidak apa-apa tapi saya sedih, syok banget. Selama empat bulan ini saya tidak bisa mengetahui dan masa bodo terhadap janin yang ada di diri saya. Maafkan saya.

Dan akhirnya selama hari jumat kemaren saya menjadi orang yang merasa bersalah. Saya melakukan kesalahan kedua. Saya menyia-yiakan kembali. Saya jadi serba salah ketika melihat hegel dan janin di perut saya. Hegel masih minum asi saya dan ketika saya coba untuk menyapihnya ada perasaan sakit dan terluka di hati saya. Ketika hegel menagis karena dia merasa pahitnya asi-nya saya juga menangis. Sedangkan janin saya harus terus saya berikan nutrisi dan makanan yang bergizi karena selama empat bulan ini saya merasakan tidak memberikan apa-apa. Ya ini adalah kehamilan yang tidak kami rencanakan tapi sekali lagi saya harus bangkit untuk membuat janin saya merasa nyaman dan aman.

Saat ini saya sendiri sudah bisa menerima kehamilan ini dengan senang hati. Kalau suami saya sih senang-senang saja dari awal. Saya ingin menjaganya dan merawatnya. Kan lucu juga tuh beda dengan hegel 2 tahun 3 bulan nanti. Kalau kata mama saya biar capeknya sekalian. Doakan yach semoga bayi saya nanti sehat dan tidak kekurangan apapun. Amien. Yang pasti inilah pelajaran hidup yang harus saya jalankan. Belajar bersikap adil. Adil kepada diri saya sendiri, suami, hegel dan janin di perut saya. Adil dalam segala hal.

Ya Allah berikan kekuatanMu kepada saya dalam menjalani kehamilan ini. Berikan kesehatan dan keselamatanMU kepada saya dan janin saya ini. Berikan kami mukjijat dan keajaibanMu seperti Kau berikan itu kepada anak pertama kami Hegel.

Ya Allah berikan kami rezekiMu, kabulkan segala usaha kerja keras kami berdua agar mendapatkan hasil yang Kau ridhoi. Amien


Minggu, 02 Maret 2008

Antara YTHA dan Addiction

Hari sabtu kemaren saya, suami dan anak di undang oleh salah satu kawan menghadiri ulang tahun anaknya. Yah perayaan yang biasa saja. Walaupun kami datang telat tapi hegel senang karena dia mendapat bingkisan dan balon.

Bukan soal perayaannya yang buat saya menulis di blog ini tapi ucapan seorang kawan lama yang membuat saya kepikiran terus.

Sar, gimana kabarnya. Yap Thiam Hien gimana loe masih disana kan. deg..... ketinggalan zaman banget nih kawan, pikir saya. Maklum juga kita dah lama banget tidak bertemu. Yah gw dah ga terlibat lagi semenjak ibu Sumarsih yang menang. Yah ampun ri... gw lupa kayaknya elo masih masih bermasalah deh sama ibu Sumarsih yach. Wadau kok gw sih yang bermasalah gw kan hanya yang menjalankan kerjaan di lapangan. Serasa Yap Thiam Hien itu milik gw. Emang sih dari tahun 2000 sampai 2004 saya selalu menangani perhelatan penganugerahan untuk orang/lembaga yang berjuang menegakkan HAM. Dan gw selalu woro-woro kepada temen-temen di gerakan dulu untuk selalu datang.

Ri... masalah itu sudah selesai atau belum. Dulu gw pernah ketemu sama ibu Sumarsih di LBH tapi kayaknya dia dah paham juga sih kondisinya. Terus terang saya dulu dekat dengan Ibu Sumarsih ini karena selain dia adalah ibunya Alm. Wawan yang anaknya tewas pada peristiwa semanggi bersama teman satu kampus saya Alm Sigit dan lagi saya harus selalu dekat untuk keperluan di acara malam penganugerahan itu. Makanya segala kebutuhan untuk award itu saya selalu koordinasi dengan beliau.

Masalahnya adalah nominal yang harus diberikan panitia kepada beliau sebagai peraih. memang sih beberapa bulan setelah acara berlangsung beliau pernah menanyakan soal kekurangannya tapi karena bos saya dulu hanya sekali menjelaskan dan itupun pas acara berlangsung maka beliau selalu menanyakan kepada saya dan saya hanya bisa memberi penjelasan sebisa saya. Seingat saya beliau sempat tiga kali bicara dengan saya dan saya hanya meneruskan janji dari bos saya dan sampai saat ini saya juga tidak tahu apakah masalah itu sudah selesai atau belum. Karena setelah itu saya keluar dari perusahaan itu alias bangkrut.

Setelah saya beri penjelasan kepada kawan lama itu dia mengerti dan mengakui bahwa kepedulian orang atau korporat kepada penegakkan HAM memang semakin menurun. Mereka biasanya membuat CSR sendiri dan itu biasanya bidangnya lebih ke sosial.

Setelah ngobrol-ngobrol sama kawan lama itu saya, suami dan hegel harus pulang karena di telpon untuk main ke tempat senior kami di ciputat. Ini kali pertama saya main ke tempat abang ini. Wow rumahnya besar sekali. ada kebon dimana disana ada 12 rusa yang mau tidur keliatan sekali lah wong kami sampai di rumah abang ini sudah malam. sekitar jam 7-an. Belum lagi ada kolam ikan yang besar dimana didalamnya terdapat ikan mas yang besar- besar. Hegel senang banget tapi lucunya dia bilang rusa itu adalah kambing. hehehhe ketaunan kan hegel belum pernah ke ragunan. Ada anjing besar berwarna hitam yang galak banget belum lagi tuh anjing pakai ambil sandal papanya. jadilah dia selalu ingat dengan peristiwa itu.

Tapi bukan itu yang mau saya ceritakan tapi omongan abang ini mengenai keberadaan majalah saya, Majalah Addiction. Saya memang selalu mengirimkan majalah ini kepada abang ini setiap bulannya.

Oh iya ri, majalah elo kenapa ga terbit lagi. Padahal sayang loh majalah elo itu bagus banget.
Iya nih bang, biasa lah kita ada kendala financial. Makanya Medco support dong pasang iklan kek hehehehe...

Hanya itu yang bisa saya jawab mungkin bukan senior saya ini yang bilang begitu sudah banyak banget orang-orang yang menelpon, ym-an, email atau yang datang langsung juga ada karena pada tidak percaya kalau majalahnya tidak terbit lagi. Jangankan mereka saya saja sangat kehilangan. Karena terus terang dalam aktivitas ini baik di YTHA maupun di Addiction saya menemukan pelajaran dan pencerahan.

Dua kejadian itu pas banget dan berhubungan banget dengan saya. Tapi tenang kawan-kawan kami akan datang kembali walaupun waktunya belum ada yang tahu. kalau saya sih masih menunggu info dari bos-bos saya. Pak Ricky dan Pakde. Mudah-mudahan YTHA dan Addiction bisa eksis kembali Iya kan bos.... hehehehehhe.....