Minggu, 02 Maret 2008

Antara YTHA dan Addiction

Hari sabtu kemaren saya, suami dan anak di undang oleh salah satu kawan menghadiri ulang tahun anaknya. Yah perayaan yang biasa saja. Walaupun kami datang telat tapi hegel senang karena dia mendapat bingkisan dan balon.

Bukan soal perayaannya yang buat saya menulis di blog ini tapi ucapan seorang kawan lama yang membuat saya kepikiran terus.

Sar, gimana kabarnya. Yap Thiam Hien gimana loe masih disana kan. deg..... ketinggalan zaman banget nih kawan, pikir saya. Maklum juga kita dah lama banget tidak bertemu. Yah gw dah ga terlibat lagi semenjak ibu Sumarsih yang menang. Yah ampun ri... gw lupa kayaknya elo masih masih bermasalah deh sama ibu Sumarsih yach. Wadau kok gw sih yang bermasalah gw kan hanya yang menjalankan kerjaan di lapangan. Serasa Yap Thiam Hien itu milik gw. Emang sih dari tahun 2000 sampai 2004 saya selalu menangani perhelatan penganugerahan untuk orang/lembaga yang berjuang menegakkan HAM. Dan gw selalu woro-woro kepada temen-temen di gerakan dulu untuk selalu datang.

Ri... masalah itu sudah selesai atau belum. Dulu gw pernah ketemu sama ibu Sumarsih di LBH tapi kayaknya dia dah paham juga sih kondisinya. Terus terang saya dulu dekat dengan Ibu Sumarsih ini karena selain dia adalah ibunya Alm. Wawan yang anaknya tewas pada peristiwa semanggi bersama teman satu kampus saya Alm Sigit dan lagi saya harus selalu dekat untuk keperluan di acara malam penganugerahan itu. Makanya segala kebutuhan untuk award itu saya selalu koordinasi dengan beliau.

Masalahnya adalah nominal yang harus diberikan panitia kepada beliau sebagai peraih. memang sih beberapa bulan setelah acara berlangsung beliau pernah menanyakan soal kekurangannya tapi karena bos saya dulu hanya sekali menjelaskan dan itupun pas acara berlangsung maka beliau selalu menanyakan kepada saya dan saya hanya bisa memberi penjelasan sebisa saya. Seingat saya beliau sempat tiga kali bicara dengan saya dan saya hanya meneruskan janji dari bos saya dan sampai saat ini saya juga tidak tahu apakah masalah itu sudah selesai atau belum. Karena setelah itu saya keluar dari perusahaan itu alias bangkrut.

Setelah saya beri penjelasan kepada kawan lama itu dia mengerti dan mengakui bahwa kepedulian orang atau korporat kepada penegakkan HAM memang semakin menurun. Mereka biasanya membuat CSR sendiri dan itu biasanya bidangnya lebih ke sosial.

Setelah ngobrol-ngobrol sama kawan lama itu saya, suami dan hegel harus pulang karena di telpon untuk main ke tempat senior kami di ciputat. Ini kali pertama saya main ke tempat abang ini. Wow rumahnya besar sekali. ada kebon dimana disana ada 12 rusa yang mau tidur keliatan sekali lah wong kami sampai di rumah abang ini sudah malam. sekitar jam 7-an. Belum lagi ada kolam ikan yang besar dimana didalamnya terdapat ikan mas yang besar- besar. Hegel senang banget tapi lucunya dia bilang rusa itu adalah kambing. hehehhe ketaunan kan hegel belum pernah ke ragunan. Ada anjing besar berwarna hitam yang galak banget belum lagi tuh anjing pakai ambil sandal papanya. jadilah dia selalu ingat dengan peristiwa itu.

Tapi bukan itu yang mau saya ceritakan tapi omongan abang ini mengenai keberadaan majalah saya, Majalah Addiction. Saya memang selalu mengirimkan majalah ini kepada abang ini setiap bulannya.

Oh iya ri, majalah elo kenapa ga terbit lagi. Padahal sayang loh majalah elo itu bagus banget.
Iya nih bang, biasa lah kita ada kendala financial. Makanya Medco support dong pasang iklan kek hehehehe...

Hanya itu yang bisa saya jawab mungkin bukan senior saya ini yang bilang begitu sudah banyak banget orang-orang yang menelpon, ym-an, email atau yang datang langsung juga ada karena pada tidak percaya kalau majalahnya tidak terbit lagi. Jangankan mereka saya saja sangat kehilangan. Karena terus terang dalam aktivitas ini baik di YTHA maupun di Addiction saya menemukan pelajaran dan pencerahan.

Dua kejadian itu pas banget dan berhubungan banget dengan saya. Tapi tenang kawan-kawan kami akan datang kembali walaupun waktunya belum ada yang tahu. kalau saya sih masih menunggu info dari bos-bos saya. Pak Ricky dan Pakde. Mudah-mudahan YTHA dan Addiction bisa eksis kembali Iya kan bos.... hehehehehhe.....

Tidak ada komentar: